Posts Tagged ‘sepeda motor’


No Jenis motor Ukuran celah katub
Masuk Buang
1 Honda GL Max 0.05 mm 0.005 mm
2 Honda GL Pro 0.05 mm 0.005 mm
3 Honda GL 100 0.05 mm 0.005 mm
4 Honda Tiger 2000 0.10 mm 0.10 mm
5 Yamaha Jupiter 0.05-0.09 mm 0.08-0.12mm
6 Yamaha Cripton 0.05-0.10 mm 0.08-0.13 mm
7 Suzuki shogun 125 0.04-0.07 mm 0.04-0.07 mm
8 Suzuki shogun 110 0.04-0.07 mm 0.04-0.07 mm
9 Suzuki smash 0.04-0.07 mm 0.04-0.07 mm
10 Suzuki GSX 250 (Thunder) 0.03-0.08 mm 0.08-0.13 ml
11 Honda GL Neo tech 0.1 mm 0.1 mm

 

No Jenis motor Tahanan
Coil primer

(ohm)

Coil sekunder

(K ohm)

Spul pengapian

(ohm)

Spul pulser

(ohm)

1. Honda GL Max 0.4-0.6 13.63 272-290 498-520
2 Honda Tiger 04-06 14.5-22.5 100-300 290-300
3 Yamaha Jupiter Z 0.32-0.48 5.68-8.52 248-372
4 Yamaha Crypton 0.32-0.48 5.68-8.52 688-1.032 248-372
5 Suzuki Shogun 125 03-0.5 5.8 180-280
6 Suzuki Shogun 110 0.1-0.2 14-18 180-280
7 Suzuki smash 0.2-1.5 10-20 180-280
8 Suzuki thunder 250 0.1-1.2 12-20 400-650
9 Honda Gl Neotech 0.5-0.7 12.64 350
10 Honda win 0.4-0.9 13.83 407-430 Krlb 122
11 Honda grand 0.5-1 13.20 500-600 120-135
12 Honda NSR 0.5-0.8 8.98 133 240
13 Honda prima 0.5-0.6 11.5-14.5

Dengan chop busi

7.2-8.8

Tanpa chop busi

100-400 50-200
14 Yamaha RXZ 1.6±20% 6.6±20% 32±20% dlm

360±20persen

luar

240±20%
15 Yamaha force one 1.1±20% 6.6±20% 240-360 288-432
16 Suzuki satria 0-1 11.8-17.8 180-280

 

 

 

 

 

SISTEM pengapian mesin memiliki fungsi yang vital. Tanpa adanya sistem tersebut mesin sepeda motor tidak akan hidup. Secara umum ada dua jenis sistem pengapian, yaitu AC (alternating current), dan DC (direct current). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.

Sistem AC atau yang disebut juga sepul memakai sumber arus bolak-balik untuk meneruskan sinyal ke CDI. Sistem ini dipakai pada beberapa model sepeda motor, seperti Honda Supra Fit, Yamaha Vega, dan Kawasaki Ninja.

Komponen sistem AC terdiri dari pembangkit tegangan AC, yaitu magnet, dan sepul. Kemudian pembangkit pulsa pengapian (pulser), CDI, koil, dan busi. Tegangan voltase yang mampu dihasilkan sistem AC mencapai 400 volt pada putaran mesin tinggi. Sedangkan tegangan minimumnya berada pada kisaran 100 volt.

Metode kerjanya adalah tegangan dari sepul diteruskan langsung menuju CDI. Di dalam komponen ini, arus bolak-balik tersebut dijadikan searah oleh diode. Selanjutnya arus searah itu disimpan di dalam kapasitor. Setelah mendapat masukan dari pulser, arus dalam kapasitor dialirkan ke koil. Dari koil arus diteruskan ke busi yang menghasilkan percikan bunga api untuk memicu proses pembakaran.

Kinerja sistem AC sangat tergantung pada putaran mesin. Semakin tinggi rpm, output yang dihasilkan semakin besar. Sistem pengapian AC mampu menciptakan tenaga cukup besar di putaran atas. Sebaliknya kurang bertenaga di putaran bawah.

Berbeda dengan sistem AC yang mengandalkan sepul, sistem DC tergantung pada kinerja aki. Karena sumber arusnya berbeda, maka CDI yang dipakai memiliki teknologi lebih rumit. Di dalam komponen CDI ada rangkaian step-up DC to AC. Peralatan ini berfungsi untuk menaikkan tegangan DC aki 12 volt menjadi 400 volt. Karena itu, sepeda motor yang sistem pengapiannya AC tidak bisa menggunakan komponen CDI tipe DC. Begitu pula sebaliknya.

Sepeda motor dengan sistem pengapian DC tetap dilengkapi dengan sepul dan magnet. Tetapi fungsi sepul di sini untuk mengisi ulang baterai atau aki. Model yang menggunakan sistem pengapian DC adalah Yamaha Jupiter Z, Honda Megapro, Suzuki, dan Smash.

 

 

 

 

 

Sepeda motor bisa hidup bukan cuma hal mekanis aja yang perlu diperhatikan, tapi juga kelistrikannya, kalau nggak ada setrum, maka dijamin deh tuh motor kagak bakalan hidup.
Kelistrikan yang perlu diperhatikan diantaranya skema pengapian CDI.
Skemanya seperti di bawah ini :

1.Buat motor dengan pengapian arus AC (bolak-balik) :
Rangkaian kabel dari sepul ada empat kabel, yaitu hijau, hitam-merah, kuning dan putih. Kabel hijau untuk massa lampu netral. Kabel hitam-merah untuk positif CDI. Kabel kuning dan putih untuk kiprok/regulator (alat untuk pengisian aki dan lampu utama)

2.Buat motor dengan pengapian arus DC (searah) :
Rangkaian kabel dari sepul magnet ada dua kabel, yaitu hijau dan hitam-merah. kabel hijau untuk massa lampu netral. Kabel hitam-merah buat regulator, tujuannya agar arus yang dialirkan stabil, lalu disimpan aki terus dilanjutkan ke CDI.

 

1. HONDA

  • Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
  • Merah : (+) aki
  • Hitam : (+) kunci kontak
  • Putih : (+) alternator pengisian
  • (+) lampu dekat
  • Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
  • Biru : (+) lampu jauh
  • Abu-abu : (+) flasher
  • Biru Laut : (+) sein/reting kanan
  • Oranye : (+) sein/reting kiri
  • Coklat : (+) lampu kota
  • Hitam-Merah : (+) spul CDI
  • Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
  • Hitam-Kuning: (+) koil
  • Biru-Kuning : (+) pulser CDI
  • Hijau-Kuning: (+) lampu rem

2. YAMAHA

  • Hitam : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
  • Hijau : (+) arus beban penerangan
  • Merah : (+) arus positif dari aki
  • Kuning : (+) lampu jauh
  • Coklat : (+) sein/reting kiri
  • Hijau : (+) arus beban (penerangan, dll)
  • Putih-Merah : (+) pulser CDI
  • Hijau-Hitam : (+) rem

3. SUZUKI

  • Hitam-Putih : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
  • Putih-Merah : (+) pengisian dari magnet
  • Putih-Biru : (+) koil ke CDI
  • Putih-Hitam : (+) lampu rem
  • Kuning-Putih: (+) penerangan/lampu
  • Biru-Kuning : (+) pulser ke CDI
  • Merah : (+) aki
  • Oranye : (+) kunci kontak
  • Abu-abu : (+) lampu belakang
  • Hijau Muda : (+) Sein/reting kanan
  • Hitam : (+) sein/reting kiri

4. KAWASAKI

  • Hitam-Kuning: (-) masa, berlaku untuk semua negatif
  • Putih-Merah : (+) aki
  • Merah-Hitam : (+) lampu jauh
  • Merah-Kuning: (+) lampu dekat
  • Abu-abu : (+) Sein/reting kanan
  • Hijau : (+) sein/reting kiri
  • Biru : (+) lampu rem
  • Merah : (+) lampu belakang
  • Coklat : (+) klakson

Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif  pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.

 

Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau kerusakan  lainnya seperti bengkoknya plat kopling.

Unit pembebas terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan tuas untuk menarik plat tekan sehingga membebaskan kopling.

 

Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling